
Hari Guru Nasional selalu menjadi momen spesial yang dirayakan dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan. Namun, tahun 2024 menghadirkan suasana yang berbeda. Di SMP SMA Agus Salim, peringatan kali ini meninggalkan kesan yang mendalam. Biasanya, para siswa yang memimpin jalannya upacara, tetapi hari itu, giliran para guru yang mengambil peran sebagai petugas. Barisan guru di tengah lapangan, dengan tugas yang biasanya diemban siswa, menghadirkan suasana yang tidak hanya unik, tetapi juga penuh makna.
Aba-aba lantang dari pemimpin upacara, seorang guru, memulai prosesi dengan khidmat. Suasana langsung hening, dan perhatian tertuju pada langkah penuh percaya diri para guru yang menjalankan tugasnya dengan rapi. Di depan tiang bendera, beberapa guru lainnya bertugas mengibarkan Sang Merah Putih. Tali bendera ditarik perlahan, diiringi lagu kebangsaan yang dinyanyikan dengan semangat oleh seluruh peserta. Para siswa memandang kagum, menyaksikan sosok guru mereka, yang biasanya memberikan pengajaran di kelas, kini berdiri tegap menjalankan peran baru di tengah lapangan.


Momen yang tak kalah bermakna tiba ketika kepala sekolah maju ke lapangan. Dengan suara yang tenang tetapi penuh wibawa, ia membacakan teks Pancasila, diikuti dengan lantang oleh seluruh peserta. Dalam amanatnya, kepala sekolah menekankan betapa besarnya jasa para guru. Mereka tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter, membimbing, dan menjadi pilar dalam membangun masa depan generasi muda. Pesan ini memberikan kehangatan tersendiri, mengingatkan semua yang hadir akan peran penting guru dalam kehidupan.
Setelah upacara selesai, suasana berubah menjadi lebih santai. Para siswa kembali ke kelas, sementara guru-guru berkumpul di ruang guru. Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi. Beberapa siswa tiba-tiba muncul di depan ruang guru, maupun ketika di kelas membawa hadiah kecil yang mereka siapkan sendiri. Tidak ada yang memaksa atau mengarahkan mereka, semuanya murni atas inisiatif mereka. Ada yang membawa bunga, kartu ucapan, atau bahkan hadiah buatan tangan mereka sendiri.


Salah satu siswa terlihat menyerahkan sebuah kartu berwarna-warni yang dihias dengan sederhana. Di dalamnya tertulis, “Terima kasih sudah menjadi guru yang selalu mendukung kami. Kami bangga punya guru seperti Ibu.” Siswa lain datang dengan sekotak kecil makanan ringan, berkata dengan malu-malu bahwa itu hasil tabungannya sendiri. Para guru yang menerima hadiah itu tampak tersentuh. Ada senyuman haru, ada juga yang meneteskan air mata.
Inisiatif ini menjadi puncak dari hari yang penuh makna. Guru-guru menyadari bahwa apresiasi dari para siswa, meski sederhana, adalah penghargaan yang tulus dan berharga. Tidak ada upaya yang lebih indah daripada melihat siswa mereka memahami dan menghargai usaha yang dilakukan para guru selama ini.


Hari Guru Nasional 2024 benar-benar menjadi pengingat akan pentingnya hubungan yang tulus antara guru dan siswa. Tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat” terasa hidup dalam setiap momen hari itu, dari upacara yang penuh khidmat hingga inisiatif sederhana dari para siswa yang menyentuh hati. Perayaan ini bukan hanya tentang seremonial, tetapi tentang menanamkan rasa hormat, cinta, dan kebanggaan terhadap para pendidik yang menjadi fondasi kokoh bangsa.

Ketika sore tiba dan para siswa meninggalkan sekolah, guru-guru masih tersenyum mengenang kejutan kecil yang diberikan siswa-siswa mereka. Hari itu berakhir dengan hangat, tetapi semangatnya akan terus hidup, menginspirasi semua yang hadir untuk menjalani hari-hari ke depan dengan lebih tulus dan penuh rasa syukur. Selamat Hari Guru Nasional, untuk semua guru yang telah menjadi cahaya bagi anak-anak bangsa. Terima kasih atas setiap peluh, usaha, dan cinta yang kalian berikan.