SMA Agus Salim Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba Bersama KKN UPGRIS ’25, IBM Gempita Gayamsari, dan Polsek Gayamsari

Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim

Semarang, 17 Februari 2025Ancaman narkoba semakin nyata di tengah masyarakat. Penyalahgunaan zat terlarang ini tak hanya merusak kesehatan fisik dan mental, tetapi juga menghancurkan masa depan generasi muda. Menyadari bahaya tersebut, SMA Agus Salim mengadakan Sosialisasi Bahaya Narkoba yang berlangsung pada Senin, 17 Februari 2025. Acara ini diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) angkatan 2025, bekerja sama dengan IBM Gempita Gayamsari (Gerakan Masyarakat Peduli Anti Narkotika) dan Polsek Gayamsari.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak yang peduli terhadap pemberantasan narkoba, termasuk:

Drs. Mawardi, Kepala Sekolah SMA Agus Salim, yang menyampaikan sambutan dan harapan besar bagi para siswa agar menjauhi narkoba.
Lurah Kelurahan Gayamsari, Ibu Lina Budiarti, S.H, yang menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam memerangi narkoba.
Kapolsek Gayamsari, Hengky Prasetyo, S.H., M.H, yang menjadi pemateri pertama dan memberikan edukasi terkait bahaya narkoba, jenis-jenis narkoba, serta pola penyalahgunaannya.

Djaka Sukawijana, S.H. dari IBM Gempita Gayamsari, yang menjadi pemateri kedua dengan menjelaskan konsep Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) sebagai upaya rehabilitasi bagi pengguna narkoba.
M.A Primaningrum,S.Psi., M.Psi, selaku dosen pembimbing lapangan Kelompok 22

siswa SMA Agus Salim hadir dalam acara ini dengan penuh antusias. Mereka mendengarkan materi yang disampaikan dengan serius.

Sambutan Kepala Sekolah: Masa Depan Kalian Terlalu Berharga untuk Dihancurkan Narkoba

Dalam sambutannya, Drs. Mawardi, selaku Kepala Sekolah SMA Agus Salim, menekankan bahwa bahaya narkoba adalah ancaman nyata yang harus dicegah sejak dini. Ia berharap para siswa dapat lebih berhati-hati dalam memilih pergaulan dan selalu memiliki kesadaran akan dampak negatif narkoba.

“Kami di sekolah bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga bagaimana menjadi manusia yang berkarakter. Salah satu caranya adalah dengan menjauhi narkoba. Jangan pernah tergoda untuk mencoba, karena sekali masuk ke dalam lingkaran narkoba, akan sangat sulit untuk keluar,” ujar Drs. Mawardi.

Ia juga menyampaikan bahwa pihak sekolah akan terus berupaya membangun lingkungan yang aman dan sehat bagi para siswa, termasuk dengan memberikan edukasi berkelanjutan tentang bahaya narkoba.

Materi 1: Bahaya Narkoba dan Dampaknya bagi Remaja

Kapolsek Gayamsari, Hengky Prasetyo, S.H., M.H., menjadi pemateri pertama dalam acara ini. Dengan gaya bicara yang tegas namun tetap komunikatif, ia berhasil menarik perhatian siswa dan memberikan pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek narkoba.

Beberapa poin penting yang beliau sampaikan antara lain:

Apa itu narkoba? Definisi narkoba dan bagaimana zat ini dapat mempengaruhi sistem saraf manusia.
Jenis-jenis narkoba, mulai dari ganja, sabu-sabu, ekstasi, hingga obat-obatan terlarang yang sering disalahgunakan.
Faktor penyebab seseorang menggunakan narkoba, seperti tekanan dari teman sebaya, rasa ingin tahu, masalah keluarga, hingga kurangnya kesadaran diri.
Tanda-tanda penyalahgunaan narkoba, baik dari segi fisik (seperti mata merah, tubuh lemas) maupun perilaku (menjadi lebih pendiam atau agresif).
Faktor risiko pada tingkat individu, seperti rendahnya kepercayaan diri atau gangguan mental yang dapat mendorong seseorang menggunakan narkoba.
Alur wajib lapor, yaitu mekanisme pelaporan bagi pengguna narkoba agar dapat direhabilitasi tanpa konsekuensi hukum.
Institusi penerima wajib lapor, yaitu tempat-tempat rehabilitasi yang resmi dan terpercaya.
Obat-obatan yang sering disalahgunakan, seperti tramadol, dextromethorphan, dan benzodiazepine.
Pola penyalahgunaan narkotika, termasuk bagaimana seseorang bisa menjadi kecanduan dalam waktu singkat.

Hengky juga menekankan bahwa remaja adalah sasaran empuk bagi para bandar narkoba. Oleh karena itu, siswa SMA Agus Salim harus lebih waspada terhadap lingkungan sekitar dan tidak mudah terpengaruh ajakan teman.

“Jangan pernah berpikir mencoba satu kali tidak berbahaya. Banyak orang yang kecanduan berawal dari coba-coba. Ketika kalian sudah masuk ke dalam lingkaran itu, jalan keluarnya sangat sulit,” tegasnya.

Materi 2: IBM Gempita Gayamsari dan Peran Intervensi Berbasis Masyarakat

Setelah Kapolsek selesai menyampaikan materinya, giliran Djaka Sukawijana, S.H. dari IBM Gempita Gayamsari yang memberikan pemaparan mengenai upaya rehabilitasi berbasis masyarakat.

IBM atau Intervensi Berbasis Masyarakat adalah salah satu cara pendekatan rehabilitasi yang melibatkan masyarakat dalam membantu korban penyalahgunaan narkoba. Djaka menjelaskan bahwa banyak pengguna narkoba sebenarnya ingin berhenti, tetapi takut mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.

Dalam presentasinya, ia menjelaskan beberapa aspek penting dari IBM, antara lain:

Pengenalan IBM, yaitu pendekatan rehabilitasi yang lebih mengutamakan pendampingan sosial daripada hukuman.
Tujuan IBM, yaitu membantu pengguna narkoba agar bisa kembali ke masyarakat tanpa harus mengalami stigma buruk.
Sasaran IBM, mencakup pengguna narkoba yang ingin berhenti, keluarga yang membutuhkan pendampingan, serta masyarakat yang ingin terlibat dalam pencegahan narkoba.
Alur lapor IBM, menjelaskan bagaimana seseorang bisa melaporkan kasus penyalahgunaan narkoba agar dapat segera ditangani secara tepat.
Layanan bina lebih lanjut, seperti program pendampingan dan rehabilitasi bagi mereka yang ingin benar-benar lepas dari narkoba.

Menurut Djaka, IBM Gempita Gayamsari hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin mendapatkan bantuan tanpa takut dikriminalisasi.

“Kami ingin menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan, bukan justru memperparah keadaan dengan stigma negatif. Kalau ada teman atau saudara kalian yang terjerat narkoba, jangan jauhi mereka, tapi bantu mereka untuk keluar dari lingkaran itu,” jelasnya.

Bersama, Kita Lawan Narkoba!

Sosialisasi bahaya narkoba yang digelar di SMA Agus Salim ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi sebuah pengingat penting bahwa perang melawan narkoba membutuhkan peran aktif dari semua pihak—mulai dari individu, keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas.

Melalui edukasi yang diberikan oleh Kapolsek Gayamsari, Hengky Prasetyo, S.H., M.H., dan IBM Gempita Gayamsari yang diwakili oleh Djaka Sukawijana, S.H., para siswa kini memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang ancaman narkoba, dampaknya, serta bagaimana cara mencegah dan menanggulanginya.

Diharapkan, setelah sosialisasi ini, para siswa tidak hanya menjaga diri mereka sendiri, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu menularkan kesadaran akan bahaya narkoba di lingkungan mereka. Dengan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian, kita semua bisa turut serta dalam membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berprestasi, tanpa terjerumus dalam jerat narkoba.

Karena sejatinya, masa depan yang gemilang hanya bisa diraih oleh mereka yang menjauhi narkoba. Bersama, kita lawan narkoba!

Post By Administrator Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim