Menguatkan Pembelajaran Bermakna Lewat IHT Deep Learning bersama Ibu Sri Sarmini, S.Pd., M.Pd.

Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim

Jumat, 4 Juli 2025, Implementasi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). Kegiatan ini dihadiri oleh para pendidik dari berbagai sekolah di Kota Semarang, termasuk guru-guru dari SMP Agus Salim, yang dikenal aktif dalam berbagai inisiatif peningkatan kualitas pembelajaran. Kegiatan ini berlokasi di SMP Empu Tantular Semarang, serta sebagai narasumber utama, Ibu Sri Sarmini, S.Pd., M.Pd., pengawas sekolah yang konsisten mendorong pendekatan transformatif dan berpusat pada peserta didik.

Melalui pemaparan yang reflektif sekaligus aplikatif, Ibu Sri Sarmini mengajak para guru untuk kembali menelaah hakikat belajar. Pembelajaran mendalam, menurut beliau, bukanlah sekadar pengayaan materi, tetapi lebih pada upaya menuntun siswa memahami, mengaitkan, dan menerapkan pengetahuan secara bermakna dalam konteks nyata. Dalam pendekatan ini, siswa bukan hanya dituntut menjawab soal, tetapi diajak berpikir kritis, mempertanyakan, mengeksplorasi, dan merefleksikan proses belajarnya. Guru menjadi fasilitator yang membimbing pencarian makna, bukan sekadar penyampai informasi.

Beberapa prinsip penting dikedepankan dalam sesi ini. Pertama, guru perlu mengidentifikasi kompetensi esensial yang benar-benar relevan dengan kebutuhan siswa dan tantangan zaman. Daripada mengejar ketuntasan materi secara kuantitas, lebih baik memperdalam pemahaman terhadap inti-inti pengetahuan yang berdampak. Kedua, pembelajaran sebaiknya didesain sebagai pengalaman otentik. Artinya, siswa belajar dengan mengerjakan sesuatu yang nyata, kontekstual, dan menantang. Misalnya, melalui proyek berbasis masalah yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dan menjawab isu-isu lokal di lingkungan mereka. Ketiga, asesmen harus dirancang untuk menggali proses berpikir, bukan sekadar hasil akhir. Penilaian berbasis refleksi, portofolio, atau observasi menjadi sarana yang lebih adil dalam memotret pertumbuhan peserta didik secara utuh.

Para peserta, termasuk guru-guru dari SMP Agus Salim, tampak antusias mengikuti sesi demi sesi. Dalam diskusi kelompok, banyak muncul gagasan kreatif tentang bagaimana mengubah pendekatan pembelajaran di kelas agar lebih mendalam. Salah satu guru bahkan berbagi pengalaman bagaimana ia mulai meninggalkan metode ceramah panjang dan beralih ke teknik pembelajaran berbasis tanya jawab eksploratif, yang ternyata mampu membangkitkan minat belajar siswa lebih tinggi. Guru lain menambahkan, bahwa deep learning sejatinya tidak memerlukan alat yang mahal, cukup dengan perubahan sudut pandang dan keberanian untuk memberi ruang berpikir bagi siswa.

Ibu Sri Sarmini juga memfasilitasi sesi praktik di mana para peserta diminta menyusun desain pembelajaran yang mengandung unsur pembelajaran mendalam. Aktivitas ini memperkuat pemahaman para guru bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil: merancang pertanyaan pemantik yang bermakna, memperluas koneksi antar materi, serta memberi umpan balik reflektif. Guru-guru dari SMP Agus Salim dalam kesempatan ini menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menerapkan pendekatan tersebut dalam pembelajaran mereka ke depan, dan bahkan merencanakan untuk mengintegrasikannya ke dalam proyek P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang selama ini telah mereka jalankan secara konsisten.

Kegiatan IHT ini menjadi ruang pertemuan gagasan dan semangat antarpendidik, sekaligus menjadi pengingat bahwa transformasi pendidikan tidak lahir dari sistem semata, tetapi dari kepekaan dan kesadaran para guru. Pembelajaran mendalam bukan tren sesaat, melainkan jawaban atas kebutuhan peserta didik untuk menjadi pembelajar sejati yang mampu berpikir kritis, berempati, dan bertindak nyata. Dan melalui forum-forum seperti ini, para pendidik di Semarang, termasuk SMP Agus Salim, menunjukkan bahwa mereka siap bergerak bersama menuju pendidikan yang lebih bermakna dan berakar pada realitas hidup.

Post By Administrator Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim