Kenali Diri, Jalani Hidup Sehat: Catatan Hari Ketiga MPLS SMP & SMA Agus Salim

Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim

Hari ketiga pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Rabu 16 Juli 2025, di SMP & SMA Agus Salim Semarang menghadirkan rangkaian kegiatan yang dirancang untuk menggali potensi diri para siswa serta memperkenalkan gaya hidup sehat sebagai bagian penting dari pembentukan karakter pelajar. Tidak hanya berorientasi pada pemahaman akademik, kegiatan hari ini juga menyentuh aspek penting yang kerap terabaikan, yakni kesadaran diri dan keseimbangan hidup.

Pagi yang Penuh Semangat dan Religiusitas

Hari dimulai seperti biasa dengan apel pagi di halaman sekolah. Suasana terasa penuh semangat, karena siswa sudah mulai terbiasa dengan ritme kegiatan MPLS. Dalam apel tersebut, siswa kembali mendapatkan penguatan nilai kedisiplinan, kerapian, dan tanggung jawab. Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Asmaul Husna dan bacaan-bacaan sholat secara berjamaah, sebuah rutinitas yang kini mulai melekat dalam keseharian mereka. Pembiasaan ini bukan hanya soal hafalan, tetapi lebih pada pembentukan atmosfer religius di lingkungan sekolah.

Tak lama setelah itu, siswa mengikuti senam Indonesia Sehat, sebuah gerakan senam nasional yang memadukan unsur keceriaan dan kebugaran. Melalui gerakan-gerakan yang energik namun sederhana, siswa diajak untuk menyadari pentingnya menjaga tubuh tetap sehat agar siap menerima pelajaran dengan optimal.

Mengenali Gaya Belajar: Langkah Awal Belajar Efektif

Salah satu kegiatan utama hari ketiga adalah mengenali gaya belajar masing-masing siswa. Dalam sesi ini, para siswa diberikan penjelasan mengenai tiga gaya belajar utama:

  • Visual (belajar melalui gambar dan penglihatan),
  • Auditori (belajar melalui pendengaran dan penjelasan verbal),
  • Kinestetik (belajar melalui gerakan dan praktik langsung).

Materi disampaikan dengan cara interaktif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat dengan mudah mengidentifikasi ciri-ciri yang sesuai dengan diri mereka. Hal ini penting, karena ketika siswa mengetahui gaya belajar yang paling cocok, mereka akan mampu menyusun strategi belajar yang efektif, baik di rumah maupun di kelas.

Setelah pemaparan materi, siswa langsung diarahkan untuk mengisi angket gaya belajar melalui Google Form. Pengisian ini membantu sekolah dalam melakukan pemetaan awal terhadap kebutuhan belajar tiap individu. Data ini sangat bermanfaat bagi para guru dalam menyusun pendekatan mengajar yang lebih adaptif dan responsif terhadap perbedaan gaya belajar siswa.

Pembiasaan Ibadah dan Penyisipan Nilai-Nilai Karakter

Sebagai bagian dari pembentukan karakter islami, kegiatan hari ketiga tetap memberikan ruang untuk sholat dhuha berjamaah. Di sela-sela kesibukan kegiatan, ibadah ini menjadi momen jeda yang menenangkan dan merefleksikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Sholat dhuha tidak hanya mengajarkan rutinitas, tetapi juga menjadi bentuk ikhtiar memulai hari dengan harapan keberkahan dan kemudahan dalam menuntut ilmu.

Mengenalkan 7 Gerakan Anak Indonesia Sehat

Setelah istirahat, siswa mengikuti sesi yang memperkenalkan 7 Gerakan Anak Indonesia Sehat. Gerakan ini menjadi salah satu program penting yang mendorong siswa untuk menerapkan pola hidup sehat secara menyeluruh. Ketujuh gerakan tersebut antara lain:

  1. Bangun pagi
  2. Beribadah tepat waktu
  3. Berolahraga secara rutin
  4. Makan sehat dan bergizi
  5. Gemar belajar
  6. Bermasyarakat dan bersosialisasi secara positif
  7. Tidur cukup dan tepat waktu

Materi disampaikan dengan pendekatan aplikatif, sehingga siswa tidak hanya memahami maknanya, tetapi juga diajak untuk merefleksikan sejauh mana mereka sudah menjalankan kebiasaan-kebiasaan tersebut. Sesi ini menjadi jembatan penting antara teori dan praktik hidup sehat yang bisa diterapkan setiap hari di rumah maupun di sekolah.

Ekspresi Kreativitas: Poster Gerakan Sehat

Sebagai lanjutan dari sesi sebelumnya, siswa diberi kesempatan untuk mengekspresikan pemahaman mereka melalui pembuatan poster 7 Gerakan Anak Indonesia Sehat. Poster dibuat di atas kertas HVS dan dikerjakan secara individu maupun kelompok kecil. Aktivitas ini bukan sekadar kreativitas menggambar, tetapi juga menjadi proses penguatan pesan yang telah mereka terima sebelumnya. Melalui visualisasi, pesan akan lebih mudah diingat dan diterapkan.

Hal ini menambah semangat siswa dan membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dengan karya-karya mereka sendiri. Tidak sedikit siswa yang tampak bangga bisa menampilkan gagasannya secara visual, menandakan betapa pentingnya kegiatan semacam ini untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

Penutup yang Hangat dan Bermakna

Menjelang akhir kegiatan, seluruh siswa kembali melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. Ibadah ini menutup seluruh rangkaian kegiatan hari ketiga dengan suasana damai dan reflektif. Dalam keheningan sholat, siswa diajak kembali menguatkan niat dan tujuan mereka menuntut ilmu, sekaligus mendoakan agar setiap langkah selama MPLS membawa manfaat dan kebaikan. Lebih dari itu, kegiatan hari ini membekali siswa dengan kemampuan untuk mengenal dirinya sendiri, membentuk pola pikir sehat, serta menanamkan kebiasaan baik yang akan terus mereka bawa dalam proses belajar ke depan. Dengan bekal ini, siswa diharapkan mampu menjadi pembelajar yang mandiri, sehat, dan produktif dalam setiap fase perjalanan mereka di SMP & SMA Agus Salim Semarang.

Post By Administrator Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim