Membangun Kesadaran Pendidikan: Guru Agus Salim Terlibat Aktif dalam KIE Puspaga 2024 di Kota Semarang

Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim

Pada tanggal 21 Februari 2024, Kota Semarang, Guru Agus Salim, Bapak Yuli Agus Setyawan, S.Pd., dari SMA Guru Agus Salim ikut hadir dalam Kegiatan KIE Puspaga yang berlangsung secara offline. Dengan tema “Pencegahan Perkawinan Dini Anak  dan Penguatan Kesadaran Pendidikan,” acara ini diselenggarakan di Pendopo Disdalduk dan KB Kota Semarang, Jl. Prof. Sudarto No. 116 Semarang, sebagai upaya konkret Dinas Pendidikan Kota Semarang dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan di kalangan masyarakat.

Sebagai partisipan Bapak Yuli Agus Setyawan menunjukkan peran aktif guru dalam mendukung agenda pencegahan perkawinan anak. Dalam sesi berbagi pengalaman, beliau memberikan sorotan kepada dampak negatif perkawinan di usia yang masih belia terhadap perkembangan pribadi siswa.

Guru Agus Salim memaparkan, “Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya mentransfer pengetahuan akademis, tetapi juga membimbing siswa dalam membuat keputusan cerdas mengenai pendidikan, karir, dan kehidupan pribadi mereka.” Pendidikan bukan hanya tentang pembelajaran di kelas, tetapi juga membentuk karakter dan membekali siswa dengan pemahaman yang komprehensif tentang hidup.

Namun, tidak hanya terfokus pada aspek pencegahan perkawinan anak, kegiatan ini juga melibatkan diskusi mengenai penguatan kesadaran pendidikan di masyarakat secara menyeluruh. Bapak Yuli Agus Setyawan dengan antusias mendukung upaya untuk meningkatkan peran aktif orang tua dalam mendukung proses pendidikan anak-anak mereka.

Tak ketinggalan, dalam konteks dunia digital, Bapak Yuli Agus Setyawan juga turut mendukung sosialisasi konseling secara online, khususnya melalui platform Sipuspaga. Beliau menyoroti pentingnya aksesibilitas dan ketersediaan bantuan psikologis melalui layanan daring untuk mendukung kesejahteraan mental siswa. “Dalam era ini, konseling online dapat menjadi solusi efektif untuk menyediakan dukungan psikologis, terutama di tengah pembatasan interaksi fisik,” ungkapnya.

Meskipun dunia maya menjadi sarana yang penting, kegiatan ini diadakan secara offline untuk lebih mendekatkan interaksi antarpeserta. Kesempatan berdiskusi langsung dihadirkan sebagai upaya untuk menciptakan ruang dialog yang lebih intens dan mendalam.

Melalui Kegiatan KIE Puspaga, Dinas Pendidikan Kota Semarang bersama para pendidik, termasuk Guru Agus Salim, menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan masyarakat yang paham akan pentingnya pendidikan dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap isu-isu pendidikan yang sedang berkembang. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus diadakan secara berkala, menjadi tonggak pembangunan pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan di Kota Semarang.

Post By Administrator Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim