
Rabu, 11 Juni 2025 menjadi hari yang tak terlupakan bagi siswa-siswi kelas 9 SMP dan kelas 12 SMA Agus Salim. Di hari itu, aula sekolah berubah menjadi tempat penuh haru, kehangatan, dan kenangan. Sebuah momen istimewa yang menandai akhir dari satu fase kehidupan dan awal dari perjalanan baru yang menanti di luar gerbang sekolah.
Sejak pagi, para siswa hadir dengan tampilan terbaik mereka. Para siswi tampak anggun dalam balutan kebaya warna-warni yang mencerminkan keindahan tradisi, sementara para siswa putra tampil rapi dengan pakaian hitam putih yang mencerminkan kesederhanaan dan kehormatan. Semuanya berkumpul sebagai satu keluarga besar yang bersiap mengucapkan salam perpisahan pada almamater tercinta.
Acara dibuka dengan khidmat melalui pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyentuh hati semua yang hadir dan mengingatkan bahwa setiap langkah harus diawali dengan keberkahan. Setelah itu, suasana dilanjutkan dengan semangat nasionalisme melalui lagu Indonesia Raya dan lagu wajib nasional lainnya yang dinyanyikan bersama. Aula bergema oleh suara siswa-siswi yang menyanyikan lagu-lagu penuh semangat, seperti “Hymne Guru” dan “Bagimu Negeri”.
Suasana menjadi lebih mengharukan saat Kepala SMA Agus Salim, Bapak Drs. Mawardi, menyampaikan sambutannya. Beliau mengungkapkan rasa bangga dan keyakinannya bahwa para lulusan telah dipersiapkan tidak hanya secara akademik, tetapi juga dengan nilai-nilai kehidupan yang akan mereka bawa ke mana pun melangkah. “Kalian bukan hanya murid kami, kalian adalah representasi masa depan. Jadilah pribadi yang membawa kebaikan dan perubahan positif di mana pun kalian berada,” pesannya.
Disusul kemudian oleh sambutan dari Kepala SMP Agus Salim, Ibu Dra. Khusniyati, yang berbicara penuh kelembutan dan kedalaman. “Hari ini bukanlah akhir, melainkan permulaan. Kami percaya, bekal yang kalian bawa dari sekolah ini cukup untuk menuntun kalian menapaki dunia yang lebih luas. Kami bangga pernah menjadi bagian dari perjalanan kalian,” tuturnya dengan suara yang sempat bergetar menahan haru.




Sesi berikutnya adalah penampilan nyanyian dari siswa-siswi kelas akhir. Dengan suara yang penuh penghayatan, mereka menyanyikan lagu-lagu perpisahan yang liriknya menusuk ke dalam hati. Tidak sedikit guru dan siswa yang tampak menahan tangis saat mendengar suara sahabat dan murid yang selama ini tumbuh bersama dalam ruang kelas, lapangan, dan lorong sekolah.
Puncak dari seluruh rangkaian acara adalah prosesi simbolik pemakaian medali kelulusan, yang dilakukan langsung oleh kepala sekolah masing-masing jenjang. Satu per satu siswa dipanggil, melangkah maju dengan langkah mantap, menerima medali yang menjadi simbol dari kerja keras dan perjuangan selama bertahun-tahun. Momen ini menjadi sakral, tidak hanya sebagai bentuk penghargaan, tetapi juga pengakuan bahwa mereka kini siap melangkah ke tahap selanjutnya dalam hidup.
Doa bersama menjadi penutup dari rangkaian acara, dipanjatkan dengan khusyuk oleh seluruh hadirin. Dalam keheningan dan kekhusyukan, setiap doa terucap dengan harapan agar seluruh lulusan diberi kekuatan, keberanian, dan arah yang benar dalam menjalani masa depan.
Perpisahan ini bukan sekadar seremoni. Ia adalah pengingat bahwa setiap perjalanan ada akhirnya, dan setiap akhir adalah awal dari cerita baru. Para siswa kelas 9 dan 12 SMP-SMA Agus Salim hari itu meninggalkan sekolah bukan dengan kesedihan, tetapi dengan semangat dan tekad yang menyala dalam hati.
Selamat jalan, para lulusan. Jejak kalian akan selalu dikenang di halaman sekolah ini. Langkah kalian kini mengarah ke dunia yang lebih luas. Jadikan semua yang kalian pelajari di sini sebagai kompas dalam menjemput masa depan yang gemilang.



