
Hari kedua Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP & SMA Agus Salim Semarang yang berlangsung pada Selasa, 15 Juli 2025, berlangsung dengan penuh makna dan kedalaman. Tidak hanya sekadar mengenalkan sekolah dari sisi fisik, kegiatan hari ini lebih menekankan pada penanaman adab, pembiasaan ibadah, dan penguatan nilai-nilai karakter yang akan menjadi bekal siswa selama menempuh pendidikan.
Seperti hari sebelumnya, kegiatan dimulai dengan apel pagi, di mana seluruh siswa baru berkumpul dan diberi arahan singkat sekaligus penguatan motivasi. Setelah itu, mereka mengikuti pembacaan Asmaul Husna dan bacaan-bacaan sholat secara bersama-sama sebagai bentuk pembiasaan ibadah harian yang menjadi ciri khas sekolah.
Masuk ke sesi pembinaan ruhani, siswa mengikuti kegiatan tilawah atau membaca Al-Qur’an, yang juga sekaligus menjadi sarana pemetaan awal kemampuan mengaji tiap siswa. Ini penting, agar pembinaan ke depan bisa dilakukan dengan pendekatan yang lebih tepat sesuai kemampuan masing-masing.
Setelah itu, siswa mendapat materi tentang tata krama, khususnya adab dan etika yang berlaku di lingkungan SMP & SMA Agus Salim. Nilai-nilai seperti sopan santun, saling menghargai, menjaga kebersihan, hingga cara berinteraksi dengan guru dan teman menjadi fokus utama. Hal ini sejalan dengan misi sekolah yang ingin mencetak generasi berkarakter mulia.




Memasuki sesi berikutnya, siswa diperkenalkan dengan Kurikulum Merdeka, sebagai kurikulum yang kini diterapkan di sekolah. Penjelasan ini bertujuan agar siswa memahami prinsip belajar yang berpusat pada minat dan potensi diri, pentingnya projek penguatan karakter (P5), serta peran aktif mereka dalam proses belajar. Setelah itu, siswa bersama-sama melaksanakan sholat dhuha berjamaah, memperkuat spiritualitas di tengah padatnya kegiatan.
Setelah istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan seminar NAPZA, sebuah sesi edukatif yang sangat penting untuk usia remaja. Melalui seminar ini, siswa dibekali pemahaman tentang bahaya narkoba, zat adiktif, dan dampak buruknya terhadap masa depan. Harapannya, siswa memiliki benteng moral dan informasi yang cukup untuk menjauhi segala bentuk penyimpangan.
Usai seminar, suasana kegiatan berubah menjadi lebih reflektif dan personal. Setiap siswa diberi selembar potongan kertas untuk menuliskan harapan dan cita-cita mereka selama belajar di SMP atau SMA Agus Salim. Potongan-potongan harapan itu kemudian ditempelkan di mading kelas sebagai pengingat sekaligus penyemangat dalam menjalani proses belajar ke depan.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengenalan delapan profil lulusan pelajar Pancasila yang menjadi arah pembentukan karakter siswa. Delapan profil tersebut meliputi:
- Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Kewarganegaraan
- Bernalar kritis
- Kreatif
- Mandiri
- Kolaboratif
- Komunikatif
- Peduli kesehatan jasmani dan rohani
Penjelasan mengenai profil ini diberikan dengan cara yang interaktif, sehingga siswa tidak hanya memahami konsepnya, tetapi juga mulai menyadari bagaimana menumbuhkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.





Sebagai penutup seluruh rangkaian hari kedua MPLS, siswa melaksanakan sholat dzuhur berjamaah, menutup hari dengan kebersamaan dalam ibadah dan ketenangan hati.
Hari kedua ini benar-benar menjadi momen yang memperdalam pengenalan siswa pada budaya sekolah, memperkuat nilai adab, serta mengajak mereka merenung dan menetapkan harapan. Diharapkan, dengan pembekalan nilai dan karakter sejak awal, siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang unggul, tangguh, dan berakhlak mulia bersama SMP & SMA Agus Salim Semarang.