
Pada hari Rabu, 26 Februari 2025, SMP Kesatrian 1 Semarang menjadi tuan rumah rapat bersama antara Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI Sub Rayon 11. Acara ini dihadiri oleh para guru PAI dari berbagai sekolah di wilayah Sub Rayon 11 dan bertujuan untuk mengevaluasi proses pembelajaran, mendapatkan pembinaan langsung dari pengawas, serta merancang program keagamaan menjelang bulan suci Ramadhan.
Rapat dimulai dengan sesi refleksi terhadap pembelajaran PAI yang telah berlangsung selama semester ini. Para guru berbagi pengalaman tentang metode pengajaran yang telah mereka terapkan, tantangan yang dihadapi, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dalam diskusi ini, ditekankan pentingnya penerapan metode pembelajaran berbasis proyek agar siswa lebih memahami ajaran Islam secara kontekstual dan aplikatif. Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran juga menjadi perhatian utama, mengingat perkembangan era digital yang semakin pesat. Guru diharapkan dapat menggunakan media digital sebagai alat bantu untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Tidak hanya di dalam kelas, penanaman nilai-nilai keislaman juga menjadi fokus pembahasan, di mana guru diharapkan dapat membimbing siswa dalam mengamalkan ajaran Islam melalui berbagai kegiatan di luar kelas, seperti program keagamaan dan pembiasaan ibadah sehari-hari.
Setelah sesi refleksi, acara dilanjutkan dengan pembinaan yang diberikan oleh Pengawas PAI. Dalam pembinaannya, pengawas menekankan bahwa guru PAI memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa agar berakhlakul karimah dan memiliki pemahaman agama yang kuat. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi guru menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Guru diharapkan untuk terus mengembangkan diri melalui pelatihan dan berbagai forum diskusi guna meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Selain itu, pembelajaran PAI juga harus mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap materi yang diajarkan, sehingga siswa tidak hanya memahami teori keislaman tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari itu, pengawas juga menekankan pentingnya keteladanan guru sebagai figur panutan di sekolah. Guru yang menunjukkan akhlak yang baik akan lebih mudah diterima dan dicontoh oleh siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.
Menjelang bulan suci Ramadhan, para guru mendapatkan pendampingan dalam menyusun program kegiatan keagamaan di sekolah. Ramadhan merupakan momen yang sangat berharga dalam membentuk karakter siswa, sehingga diperlukan perencanaan yang matang agar kegiatan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang maksimal. Dalam rapat ini, beberapa program telah dirancang, di antaranya pesantren raamdhan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai ibadah Ramadhan seperti puasa, shalat tarawih, dan tadarus Al-Qur’an. Selain itu, akan diadakan gerakan sedekah Ramadhan, di mana siswa dilibatkan dalam penggalangan dana dan kegiatan berbagi kepada sesama, baik dalam bentuk santunan maupun berbagi takjil. Program pembiasaan ibadah juga menjadi perhatian, dengan harapan siswa dapat lebih disiplin dalam menjalankan ibadah wajib dan sunnah selama bulan Ramadhan. Untuk menambah semangat siswa dalam mempelajari agama, sekolah juga berencana mengadakan berbagai lomba islami seperti hafalan surat pendek, adzan, serta cerdas cermat keislaman.
Rapat bersama Pengawas PAI dan MGMP Sub Rayon 11 di SMP Kesatrian 1 Semarang ini menjadi ajang penting bagi para guru untuk mengevaluasi pembelajaran, mendapatkan pembinaan, serta mempersiapkan program keagamaan di sekolah. Dengan adanya refleksi dan pendampingan ini, diharapkan pembelajaran PAI semakin berkualitas dan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan akhlak serta spiritualitas siswa. Semoga seluruh program yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik dan membawa keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.