Assalamu’alaikum wr. wb.
Pendidikan merupakan fondasi penting dalam perkembangan masyarakat dan peradaban manusia. Sekolah, sebagai institusi pendidikan formal, memainkan peran sentral dalam proses pendidikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah sekolah secara umum, menggali asal-usulnya, perubahan yang terjadi seiring waktu, dan pentingnya pendidikan dalam membentuk masa depan.
Pada tahun 1986, seorang sepasang suami istri yang merupakan alumni IAIN Sunan Kalijaga memutuskan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dengan membuka sebuah sekolah untuk anak-anak usia TK. Sebelumnya, di area tersebut telah berdiri SD MI al Hikmah, dan sebagai tanggapan atas kebutuhan pendidikan anak-anak TK, mereka mendirikan RA al Hikmah.
Tanggapan masyarakat terhadap kehadiran RA ini cukup positif, dengan sekitar 50 murid mendaftar. Melihat antusiasme ini, pada tahun berikutnya, yakni 1987, mereka memutuskan untuk melangkah lebih jauh dengan membuka SMP Agus Salim. Meskipun kondisi terbatas, hanya dengan 4 ruang kelas yang disiapkan, mereka berharap dapat memenuhi kebutuhan kelas, Tata Usaha, serta ruang untuk guru dan Kepala Sekolah.
Setelah berhasil meluluskan siswa SMP pada tahun 1990, mereka kembali merencanakan langkah berikutnya, yaitu membuka SMA Agus Salim. Meskipun mengalami tantangan dan pasang surut, sekolah ini tetap bertahan hingga sekarang, pada tahun 2024. Meskipun jumlah kelas per angkatan berkisar 3-4 kelas, semangat dan tekad untuk berkontribusi pada masyarakat terus membara.
Yayasan Pendidikan Agus Salim memiliki tekad kuat untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak yatim piatu dan dhuafa, mengubah mereka menjadi “anak emas.” Tujuan ini bukan hanya sebagai ladang berkah, tetapi juga sebagai cara untuk mengirim pahala kepada orang tua yang telah memberikan tanah untuk mendirikan sekolah ini.
Visi dan misi sekolah, yang berbunyi “akhlak melekat, prestasi meningkat,” menekankan pentingnya pembentukan karakter anak-anak. Terutama di lingkungan masyarakat yang mayoritas berasal dari golongan ekonomi lemah, seperti di Gayamsari, di mana orang tua sibuk mencari nafkah dari pagi hingga malam, sehingga menjadikan lemahnya pendidikan akhlak yang sehrusnya menjadi fokus utama, malah menjadi focus yang kesekian.
Di Agus Salim, anak-anak diajari untuk mengucapkan salam, melaksanakan ibadah dengan benar, dan melatih kedisiplinan melalui sholat dhuha, dhuhur, ashar, dan sholat Jumat di sekolah. Selain itu, mereka juga diajari tentang sopan santun, penghargaan kepada orang tua dan yang lebih tua, cinta kepada keluarga, serta pentingnya peduli terhadap sesama.
Pendidikan akhlak yang kuat diyakini menjadi dasar utama prestasi. Hingga saat ini, visi dan misi yang ditetapkan oleh Yayasan Pendidikan Agus Salim terbukti berhasil menanamkan nilai-nilai tersebut dalam diri anak-anak. Banyak alumni yang berasal dari lapisan ekonomi lemah berhasil mencapai kesuksesan di berbagai bidang, termasuk bekerja di instansi pemerintah, menjadi dosen di perguruan tinggi, dan bahkan menyelesaikan studi S3.
Meski fisik pendiri sekolah mulai melemah, mereka hanya memohon doa restu dari masyarakat dan mantan murid agar Agus Salim terus eksis. Sebagai penutup, harapan diucapkan untuk semua yang terlibat dalam perjuangan sejak tahun 1986 hingga sekarang. Semoga segala upaya dan kebaikan yang telah dilakukan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Jazakumullah Khairan Katsiran.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim sadar akan tuntutan zaman yang semakin global, sehingga perlunya akan kualitas dan infrastruktur diggital untuk penyesuaian
Digitalisasi ini mencakup banyak hal dan akan menjadi budaya perlahan untuk penyesuaian berkelanjutan dan terbuka akan kebaharuan
Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim sadar akan tuntutan zaman yang semakin global, sehingga perlunya akan kualitas dan infrastruktur diggital untuk penyesuaian
Digitalisasi ini mencakup banyak hal dan akan menjadi budaya perlahan untuk penyesuaian berkelanjutan dan terbuka akan kebaharuan
Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim menghadapi tantangan besar dalam mengelola yayasan dan murid yang jumlahnya banyak, untuk mengatasi hal tersebut Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim mulai melakukan reformasi sistem
Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim menanggapai tantangan besar dan amanah besar dari masyarakat, maka untuk menjawab hal tersebut kinerja mulai ditingkatkan
Semakin berkembangnya yayasan, maka pengurus yayasan mulai merumuskan visi misi yang semakin makan yaitu “Akhlak Melekat Prestasi Meningkat”
Keberhasilan Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim dalam SMP Agus Salim membuat mantap yayasan akan pengalamannya dalam dunia untuk memperluas jaringan dalam pendidikan dengan membuat SMA Agus Salim.
Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim dalam SMP Agus Salim pertama kali meluluskan siswa siswi SMP Agus Salim dan mulai mendapatkan banyak antusiasme masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya
Karena kebutuhan pendidikan yang semakin mendesak dan telah mendapatkan kesuksesan pendirian RA AL Hikmah, Yayasan mulai melebarkan sayapnya untuk membuat SMP Agus Salim
Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim mulai mendapatkan perhatian masyarakat dengan banyaknya antusiame masayarakat yang mempercayakan anak anaknya untuk mengemban ilmu di RA Al Hikmah Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim
Sekolah didirikan dengan nama RA Al Hikmah Awalnya, sekolah ini memiliki sedikit siswa dan fasilitas yang sederhana. Kurikulum yang diterapkan lebih berfokus pada pembelajaran akademik dasar.
Yayasan Pendidikan Islam Agus Salim didirikan oleh sepasang suami istri Nizam Uana & Rokhmat Shofie yang peduli akan pendidikan lingkungan sekitar yang kurang kondusif