
Pada tanggal 22 Mei 2024, Universitas Diponegoro Semarang menggelar simulasi penanganan bencana kebakaran yang melibatkan mahasiswa serta para siswa dari SMP dan SMA Agus Salim. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi praktis mengenai penanganan awal kebakaran serta penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), sekaligus melatih evakuasi dan penanganan korban terluka.
Simulasi ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan siswa dalam menangani situasi darurat kebakaran. Mahasiswa Universitas Diponegoro yang telah mendapatkan pelatihan khusus berperan sebagai instruktur dalam kegiatan ini. Dengan melibatkan para siswa SMP dan SMA, diharapkan keterampilan penanganan bencana dapat disebarluaskan sejak dini.
Rangkaian Kegiatan
Simulasi dimulai dengan sesi pembekalan teori di mana para siswa diberikan pemahaman dasar mengenai penyebab kebakaran, jenis-jenis kebakaran, dan pentingnya langkah cepat dan tepat dalam penanganan awal. Mahasiswa menjelaskan berbagai macam alat pemadam kebakaran dan penggunaannya, khususnya APAR yang sering ditemukan di gedung-gedung dan tempat umum.

Demonstrasi dan Praktik Langsung
Setelah sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi penggunaan APAR. Para instruktur dari mahasiswa menunjukkan cara-cara yang benar dalam mengoperasikan APAR, mulai dari langkah persiapan hingga cara memadamkan api secara efektif. Berikut adalah tahapan yang diperagakan:
- Mengecek APAR: Memastikan bahwa alat dalam kondisi baik, tidak kadaluarsa, dan tekanan pada manometer berada dalam zona hijau.
- Menarik Pin Pengaman: Mengeluarkan pin pengaman agar APAR siap digunakan.
- Mengambil Posisi: Berdiri pada jarak aman dari sumber api.
- Menekan Tuas: Menekan tuas untuk mengeluarkan media pemadam.
- Mengarah Nozzle: Mengarahkan nozzle ke dasar api dan menyapu secara menyeluruh hingga api padam.
Setelah demonstrasi, para siswa diberi kesempatan untuk mencoba sendiri penggunaan APAR di bawah pengawasan ketat instruktur. Ini memberikan pengalaman langsung yang sangat berharga dalam memahami cara kerja dan keefektifan alat tersebut.

Simulasi Evakuasi dan Penanganan Korban
Kegiatan berikutnya adalah simulasi evakuasi dari kelas dan penanganan korban yang terluka. Skenario ini bertujuan untuk melatih siswa dan mahasiswa dalam mengevakuasi diri serta membantu teman yang terluka dalam situasi darurat.
- Evakuasi Kelas:
- Alarm Kebakaran: Simulasi dimulai dengan bunyi alarm kebakaran.
- Penyusunan Barisan: Siswa diarahkan untuk segera menyusun barisan dan mengikuti petunjuk evakuasi.
- Keluar Kelas: Siswa bergerak dengan tertib menuju pintu keluar terdekat yang aman, sambil menutup hidung dan mulut untuk menghindari asap.
- Penanganan Korban Terluka:
- Identifikasi Korban: Mahasiswa memeragakan cara mengidentifikasi korban yang terluka atau tidak bisa berjalan.
- Teknik Memapah: Instruktur menunjukkan cara memapah korban yang masih bisa berjalan dengan bantuan.
- Teknik Menggendong: Untuk korban yang tidak bisa berjalan, mahasiswa menunjukkan teknik menggendong korban dengan aman.
Setelah demonstrasi, siswa juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan evakuasi dan penanganan korban di bawah pengawasan instruktur. Latihan ini memastikan mereka memahami langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi kebakaran dan bagaimana membantu teman yang memerlukan bantuan.

Pentingnya Kegiatan
Kegiatan simulasi ini sangat penting karena memberikan pemahaman dan keterampilan praktis dalam penanganan bencana kebakaran. Pengetahuan ini tidak hanya berguna di sekolah tetapi juga dapat diaplikasikan di rumah dan lingkungan sekitar. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan mampu mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh kebakaran.
Para peserta, baik dari kalangan siswa maupun mahasiswa, memberikan tanggapan positif terhadap simulasi ini. Mereka merasa mendapatkan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat dan merasakan langsung bagaimana menghadapi situasi kebakaran dengan lebih tenang dan terorganisir.
Simulasi penanganan kebakaran yang diadakan oleh Universitas Diponegoro Semarang merupakan langkah proaktif dalam edukasi penanggulangan bencana. Melalui kegiatan ini, baik mahasiswa maupun siswa diajak untuk lebih siap dan tanggap terhadap situasi darurat. Semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi inspirasi bagi institusi lainnya untuk melakukan hal serupa demi keselamatan dan kesejahteraan bersama.