
Dalam upaya memperkuat mutu pendidikan dan menyusun arah pembelajaran yang lebih relevan dan kontekstual, SMP Agus Salim turut ambil bagian dalam kegiatan Pendampingan Tim Pengembang Kurikulum yang dilaksanakan di SMP IT PAPB Semarang. Kegiatan ini berlangsung dalam rangka penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) untuk tahun ajaran 2025/2026.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Ibu Sri Sarmini, S.Pd., M.Pd., selaku pengawas sekolah yang selama ini aktif mendampingi dan mengarahkan pengembangan mutu kurikulum di wilayah Kota Semarang. Pendampingan ini menjadi langkah awal dalam menyelaraskan kebijakan Merdeka Belajar yang menekankan pentingnya fleksibilitas, kontekstualisasi, dan keterlibatan seluruh warga sekolah dalam proses penyusunan kurikulum.
SMP Agus Salim yang diwakili oleh tim pengembang kurikulum hadir dengan semangat kolaboratif. Dalam forum ini, para peserta diajak untuk merefleksikan kembali kurikulum yang selama ini diterapkan, serta melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan peserta didik dan tantangan masa depan. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini bersifat partisipatif dan dialogis memberikan ruang bagi setiap sekolah untuk berbagi praktik baik, tantangan, dan solusi dalam mengembangkan KSP.
Salah satu fokus utama dalam penyusunan KSP 2025/2026 adalah penguatan Profil Pelajar Pancasila, integrasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), serta peningkatan kualitas asesmen dan pembelajaran berbasis kompetensi. Selain itu, Ibu Sri Sarmini juga menekankan pentingnya keselarasan antara visi-misi sekolah, karakteristik peserta didik, dan strategi pembelajaran yang kontekstual.
Melalui forum ini, SMP Agus Salim juga memperkuat komitmennya dalam menerapkan prinsip-prinsip 5K: Komunikasi, Kolaborasi, Kreativitas, Kemandirian, dan Karakter. Prinsip ini menjadi ruh dalam perencanaan kurikulum, sekaligus arah dalam membentuk lulusan yang unggul, berakhlak, dan siap menghadapi dinamika zaman.
Dengan partisipasi aktif dalam kegiatan ini, SMP Agus Salim berharap dapat menyusun kurikulum yang tidak hanya sesuai dengan ketentuan nasional, tetapi juga menggambarkan jati diri sekolah yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan semangat gotong royong.