
Jumat, 8 Agustus 2025, halaman SMP SMA Agus Salim Semarang dipenuhi semangat yang berbeda dari biasanya. Hari itu, seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan kompak berkumpul untuk merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80. Perayaan kali ini terasa istimewa karena memadukan semangat nasionalisme dengan nuansa Islami, membuat suasana bukan hanya meriah, tetapi juga sarat makna.
Kegiatan dimulai pada pagi hari dengan rutinitas ibadah dan pembiasaan baik. Setelah apel pagi, seluruh warga sekolah melaksanakan sholat Dhuha berjamaah, dilanjutkan dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan kelancaran acara. Momen ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan yang dinikmati saat ini adalah anugerah besar yang patut disyukuri.
Usai sholat Dhuha, lomba-lomba pun resmi dimulai. Empat lomba utama siap menguji kreativitas, keterampilan, dan rasa percaya diri siswa, yaitu: lomba membaca Asmaul Husna, lomba kaligrafi, lomba membaca puisi, dan lomba membaca pembukaan UUD 1945.
Lomba pertama, membaca Asmaul Husna, berlangsung khidmat. Suara lantang namun merdu dari para peserta bergema di seluruh area sekolah, membuat suasana hati terasa damai. Setiap peserta berusaha menampilkan bacaan yang tartil dan penuh penghayatan, seolah mengajak semua yang hadir untuk semakin dekat kepada Allah.




Selanjutnya, lomba kaligrafi menyita perhatian banyak siswa. alas lomba dipenuhi kertas, pena khusus, dan tinta warna-warni. Dengan penuh ketelitian, para peserta mengguratkan huruf demi huruf Arab yang indah, menciptakan karya seni yang memadukan kecakapan teknik dan sentuhan rasa. Tidak sedikit penonton yang terpesona melihat hasil karya yang rapi dan memukau.
Lomba membaca puisi menghadirkan suasana yang berbeda. Dengan ekspresi penuh penghayatan, para peserta membawakan puisi bertema kemerdekaan dan cinta tanah air. Tepuk tangan meriah kerap terdengar setiap kali peserta berhasil membangkitkan emosi penonton lewat kata-kata yang mereka lantunkan.
Tak kalah penting, lomba membaca pembukaan UUD 1945 menjadi salah satu lomba yang menggetarkan hati. Para peserta tampil dengan sikap tegap, suara lantang, dan intonasi yang mantap, membacakan kalimat sakral yang menjadi dasar konstitusi negara. Suasana hening sejenak, seolah semua yang hadir diajak kembali merenungi makna perjuangan para pendiri bangsa.
Sepanjang acara, para guru dan panitia sibuk mengatur jalannya lomba, memastikan setiap peserta tampil dengan tertib. Wajah-wajah gembira terlihat di mana-mana. Ada yang senang karena tampil maksimal, ada pula yang bahagia bisa memberi dukungan kepada teman-temannya. Lebih dari sekadar kompetisi, momen ini menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan, melatih mental, dan menumbuhkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia.



Hari pertama perayaan ini pun berakhir dengan suasana penuh tawa, foto bersama, dan cerita yang dibagikan antar siswa. Namun, kemeriahan HUT RI ke-80 di SMP SMA Agus Salim masih akan berlanjut di hari-hari berikutnya, menghadirkan lebih banyak momen seru dan tak terlupakan.