Pada tanggal 8 Maret 2024, Aula Kecamatan Pedurungan telah terlaksana acara sosialisasi yang sangat penting, yakni Sosialisasi Pemahaman HIV & AIDS yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang. Acara ini dihadiri oleh perwakilan siswa-siswi dari SMA Agus Salim, yang terdiri dari Satria Hyananda, Mohammad Haidar M, Novatia Ananda Putri, dan Tinisya Melani, serta turut diikuti oleh guru Bapak Yuli Agus Setyawan, S.Pd.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan dua masalah kesehatan global yang memerlukan perhatian serius. Oleh karena itu, inisiatif Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk menyelenggarakan sosialisasi ini adalah langkah yang sangat tepat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, mengenai bahaya dan pencegahan HIV & AIDS.
Sosialisasi ini bukan hanya menjadi momen edukasi bagi para siswa-siswi SMA Agus Salim, tetapi juga sebagai upaya masyarakat dan pemerintah setempat untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang HIV & AIDS. Seiring dengan berkembangnya zaman, informasi yang akurat dan up-to-date sangat penting untuk menanggapi perubahan pola hidup dan perilaku masyarakat.
Selama acara, para perwakilan siswa-siswi aktif terlibat dalam berbagai kegiatan seperti diskusi panel, presentasi, dan sesi tanya jawab. Mereka tidak hanya mendengarkan narasumber dari Dinas Kesehatan, tetapi juga berbagi pandangan dan pemahaman mereka tentang bagaimana generasi muda dapat berperan aktif dalam pencegahan penyebaran HIV & AIDS di masyarakat.
Bapak Yuli Agus Setyawan, S.Pd., sebagai guru yang turut serta dalam acara ini, memberikan kontribusi yang sangat berharga dengan memberikan pandangan pendidikan terhadap pemahaman HIV & AIDS. Dengan kehadirannya, guru tersebut ikut memperkuat dukungan dari sektor pendidikan terhadap upaya pencegahan dan pemahaman mengenai penyakit tersebut di kalangan siswa-siswi.
Dalam sambutannya, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Semarang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam upaya pencegahan HIV & AIDS. Mereka juga menekankan pentingnya mendukung dan memahami individu yang hidup dengan HIV & AIDS untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi.
Diharapkan, sosialisasi ini akan menjadi titik awal bagi perubahan sikap dan pengetahuan masyarakat terkait HIV & AIDS. Melalui upaya bersama seperti ini, diharapkan akan terbentuk generasi muda yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan, serta mampu menjadi agen perubahan dalam mencegah penyebaran HIV & AIDS di masa yang akan datang.